Sebuah benda yang mendaatkan gaya yang imbang (resultan gaya sama dengan nol) akan memiliki dua kemungkinan yaitu benda akan diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan tetap. Hal ini yang dinamakan hukum inersia seperti yang telah kita bahas pada Hukum Ke-1 Newton tentang Gerak. Namun, bagaimana jika resultan gaya yang bekerja dengan benda tidak sama dengan nol? Apa yang akan terjadi dengan benda?
Sebuah benda yang resultan gayanya tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan kecepatan. Jika perubahan kecepatannya bernilai postitif (Kecepatan setelah diberikan gaya lebih besar daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan percepatan dan jika perbuhakan kecepatnnya bernilai negatif (kecepatan setelah diberikan gaya lebih kecil daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan perlambatan.
Apakah besarnya gaya yang diberikan mempengaruhi besarnya percepatan/perlambatan yang dialami benda?
Pengalaman sehari - hari memberikan jawaban kepada kita bahwa ada pengaruh gaya terhadap percepatan/perlambatan. Semakin besar gaya yang diberikan kepada benda semakin besar pula percepatan/perlambatan yang dialami oleh benda. Sebuah buku akan mendapatkan percepatan yang lebih besar daripada sebuah lemari besi jika diberikan gaya yang sama.
Setiap benda memiliki sifat inersia (keengganan untuk berubah gerak dari keadaan semula). Berdasarkan hasil eskperimen menggunakan pegas diperoleh perbandingan:
Perbandingan massa sebagai kebalikan perbandingan percepatan yang dialami masing - masing benda yang ditimbulkan oleh gaya yang sama. Jika benda 1 yang bermassa 1 kg diberikan gaya F menghasilkan 2 , maka jika gaya tersebut (F) diberikan kepada benda 2 yang bermassa 4 kg hanya akan menghasilkan percepatan sebesar . Dengan demikian massa dapat dipandang sebagai ukuran kuantitatif untuk menyatakan inersia. Semakin besar massa benda maka akan semakin kecil percepatannya apabila benda tersebut diberikan gaya yang sama. (percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya).
atau kita dapat menulisnya sebagai berikut:
Sebuah persamaan yang merupakan persamaan dasar mekanika klasik. Newton, menjelaskan hukum ke-2 nya sebagai berikut:
"The acceleration a of a body is parallel and directly proportional to the net force F acting on the body, is in the direction of the net force, and is inversely proportional to the mass m of the body"
Sumber:
Resnick & Halliday.1999.Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga
Crowel, Benyamin. Newtonian Physics
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment